Ular Cecak Belang

 Yuk Mengenal Ular Cecak Belang (Lycodon subcinctus) — Si Peniru Ular Berbisa yang Ramah dan Tak Berbahaya


Bagi sebagian orang, penampilan bisa menipu. Begitu juga dengan ular cecak belang (Lycodon subcinctus), salah satu ular tak berbisa yang sering disalahartikan sebagai ular weling atau welang — dua spesies berbisa tinggi dari genus Bungarus. Sekilas memang mirip: tubuh hitam legam dengan belang putih mencolok, tapi siapa sangka, ular ini sama sekali tidak berbahaya bagi manusia!

🧬 Ciri Fisik

Ular cecak belang memiliki tubuh ramping dengan panjang rata-rata 60–90 cm. Warna tubuhnya didominasi hitam mengilap dengan cincin-cincin putih yang jumlah dan ketebalannya bervariasi tergantung individu. Kepalanya sedikit gepeng dan bermoncong tumpul, dengan mata bulat besar — pertanda jelas bahwa ia aktif di malam hari (nokturnal).

Kalau diperhatikan lebih dekat, sisik di bagian kepala dan tubuhnya terlihat agak mengkilap seperti pernis, menambah kesan garang, padahal sifat aslinya sangat pemalu dan jarang menggigit.

🌿 Habitat dan Persebaran

Ular ini tersebar luas di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Di Indonesia, ia bisa ditemukan di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan beberapa wilayah lain. Ular cecak belang lebih suka tempat lembap seperti kebun, pekarangan, tepi hutan, dan daerah perumahan. Ia sering muncul pada malam hari untuk berburu mangsa utamanya — cicak, tokek, dan kadal kecil.

🦎 Pola Hidup dan Perilaku

Sesuai namanya, ular ini memang dikenal sering menempel di dinding atau atap rumah untuk mencari cicak. Saat merasa terancam, ia akan menggulung tubuh dan mengangkat kepalanya seperti ular berbisa untuk menakuti pemangsa. Tapi jangan khawatir, itu cuma gaya gertakannya — bukan ancaman nyata.

Gigitan ular cecak belang tidak mengandung bisa dan umumnya tidak menimbulkan efek medis serius. Kalau pun menggigit, biasanya hanya karena merasa terpojok.

⚖️ Perbedaan dengan Ular Berbisa Serupa

•Banyak orang salah mengenali ular ini sebagai welang (Bungarus fasciatus) atau weling (Bungarus candidus). Padahal, ada beberapa perbedaan penting:

•Pola belang: Ular cecak belang memiliki belang putih yang lebih tidak beraturan dan kadang tidak menyatu sempurna.

•Kepala: Lebih kecil dan tidak terlalu kontras warnanya dibanding welang.

•Gerak tubuh: Lebih lincah dan aktif pada malam hari di sekitar rumah, berbeda dengan welang yang lebih sering di area hutan atau tanah lapang.

❤️ Manfaat Ekologis

Ular cecak belang berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem rumah tangga alami. Dengan memangsa cicak dan kadal, ular ini membantu mengontrol populasi serangga secara tidak langsung. Jadi, kalau kamu melihat ular ini di sekitar rumah, jangan buru-buru panik — cukup arahkan keluar dengan hati-hati.

📌 Kesimpulan:
Ular cecak belang (Lycodon subcinctus) adalah contoh sempurna bagaimana alam menciptakan penampilan “menyeramkan” demi perlindungan. Walau terlihat mirip ular berbisa, kenyataannya ia jinak, tidak berbahaya, dan bermanfaat bagi manusia.

Posting Komentar untuk "Ular Cecak Belang"